Selesai sudah! Cakka berhenti memohon, Cakka terlalu cape mengejar, terlalu lelah meminta. Semuanya selesai. Agni nggak lagi menginginkannya. Agni nggak lagi memikirkannya. Sudah takdirnya. Ini karma untuknya. Ini rasanya sakit!
Jumat, 29 April 2011
Musical Heart : Cagni #3
Agni mengaduk minumannya nggak bersemangat. Agni sekarang sedang berada di sebuah café entah apa namanya untuk menenangkan diri sejenak. Hanya sendiri, duduk sambil memandang iri muda-mudi yang berlalu-lalang didepannya.
Musical Heart : Cagni #2
Cakka merana di tinggal Agni. Meskipun Oik telah kembali ke pelukan Cakka tetap aja berbeda rasanya saat Cakka bersama Agni dulu. Agni kini tengah bersikap biasa saja pada Cakka. Seperti nggak ada apa-apa dulu. Dulu saat Cakka-Agni saling memiliki.
Musical Heart : Cagni #1
Agni memandang Cakka yang diam disebelahnya. Sudah hampir sejam mereka duduk dalam diam ditaman komplek ini. Setiap kali di ajak bicara Cakka hanya menjawab sekedarnya bahkan nggak jarang malah dicuekin.
My RIVAL #CastProlog
Bukan teman, bukan juga sahabat. Bukan lawan, bukan juga musuh. Ini tepatnya bisa di bilang awal kedekatan Rio, Iyel, Via, Agni dan Lintar. Mereka nggak bersahabat tapi juga nggak bermusuhan. Mereka hanya cenderung memiliki ketidak sukaan pada sikap masing-masing.
Rabu, 27 April 2011
Lucifer #4
Agni melangkah kedalam rumah ogah-ogahan, hari ini hari yang terlalu berat baginya. Mungkin terberat kedua dalam hidupnya setelah kepergian kedua orang tua Agni untuk selamanya sebagai prioritas pertama masalah hidupnya.
Lucifer #3
“cepetan Boss! Ulangannya udah mau di mulai ini!”
“Lo sabar ngapa? Ini demi kita semua juga!”
Sion bedua Agni lagi ada di dalam kelas sekarang. Sion nemenin Agni dan Agni sendiri lagi nyalin semua rumus matematika yang ada di buku ke lengannya, telapak tangannya sama ke kakinya. Pake pulpen Boxy permanent biar nggak ke hapus ntar.
“Lo sabar ngapa? Ini demi kita semua juga!”
Sion bedua Agni lagi ada di dalam kelas sekarang. Sion nemenin Agni dan Agni sendiri lagi nyalin semua rumus matematika yang ada di buku ke lengannya, telapak tangannya sama ke kakinya. Pake pulpen Boxy permanent biar nggak ke hapus ntar.
Lucifer #2
Alvin Jonathan, siapa yang nggak kenal dia? Pemilik sekaligus penguasa Noszta, meskipun Noszta bukan miliknya seorang. Memiliki dua saudara lagi yang bisa di sebut sebagai penguasa Noszta juga. Cakka Nuraga dan Via Azizah. Mereka kembar tiga!
Lucifer #1
“SERANG!!” komando seorang cewek langsung mengaktifkan massa yang ada dibelakangnya. Tanpa basa-basi, massa yang di kerahkan cewek itu langsung menyerbu maju kumpulan remaja di depan mereka.
PsycoLove #17
“emm-emm-emm…” Patton dkk minus Goldi mendengarkan cerita Via sambil terus mengunyah makanan mereka. Kisah cinta penuh bahagia yang berakhir dengan sejuta rasa. Ck-ck-ck.
PsycoLove #16
Agni duduk melamun di atas tempat tidurnya. Berpikir keras dengan apa yang terjadi padanya. Dia akui kini kalo dia cinta mati sama Cakka. Cinta mati? Mungkin cinta biasa, hanya saja Agni merasa kalo nggak ada Cakka serasa ada yang hampa.
PsycoLove : Cagni #15
Ibarat sebuah masalah, yang sebenarnya memang masalah. Hidup seorang Cakka nggak henti-hentinya bermasalah. Saat masalahnya dengan Angel sudah selesai, semua tentang Zahra dan Agni bergantian mengisi kepala Cakka, sebagai masalah!
PsycoLove : Alvia #14
“aku pengen kamu ngelupain aku selamanya! Lupain semua tentang kita, semua yang pernah ada!”
Perkataan Via itu seakan menampar Alvin telak. Via mengucapkannya lantang dan keras saat itu. seakan ingin menegaskan pada Alvin kalau dirinya sudah benar-benar ingin Alvin pergi dari hidupnya. Menghapus semua tentang Alvin dan melupakan kisah mereka.
PsycoLove #13
Menyesal! Mungkin satu kata itu yang selalu menyertai kemana pun Alvin pergi. Dia menyesal menduakan Via dan sangat menyesal karna sudah melepas Via. Bodoh! Satu lagi kata yang selalu dia umpatkan pada dirinya sendiri. Bodoh, karena melepas kan Via demi Shilla. Shilla yang dulu pernah menyakitinya!
PsycoLove #12
“… Cakka! Ada hubungan apa kamu dengan Via? Dan mana Agni?!” Cerca papa Agni langsung tanpa jeda. Matanya melotot isyarat kemarahan melihat calon tunangan anaknya malah memeluk sahabat anaknya sendiri.
PsycoLove #11
“gue sama Via nggak ada apa-apa!” jelas Cakka.
“emang siapa yang bilang Lo ada apa-apa sama Via?” Cakka bungkam. Salah ngomong dia.
“ terus kenapa marah?” suara Cakka melembut.
PsycoLove #10
Alvin memarkirkan mobilnya di depan rumah Via, turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumah. Via yang masih tertinggal di dalam mobil akhirnya ikut keluar. Badannya gemetar karena dingin, tadi saat pulang dia nggak sempat ganti baju dan didalam mobil pun Alvin tetap menyalakan AC mobil.
PsycoLove #9
Alvin duduk di pinggir pantai menentang matahari. Matanya yang sipit tambah sipit karena silaunya cahaya matahari. Di sampingnya ada Via yang ikut-ikutan nentang matahari. Bedanya, Via matanya nggak keliatan lagi alias dia merem.
Selasa, 26 April 2011
PsycoLove #8
Alvin menggandeng Via menuju taman belakang. Membimbing Via duduk di salah satu bangku taman, kemudian berlutut di hadapan Via. Alvin tersenyum tipis memperhatikan wajah Via. Belum ada 24 jam dia ngediemin Via tapi keadaan Via sudah ngalah-ngalahin orang yang lagi nunggu mati.
PsycoLove #7
“ish, mesra abis! Nyokap Lo pasti langsung mecat Cakka jadi mantunya!” komentar Via saat melihat foto jepretan kamera hape Agni. Posenya bener-bener mesra. Dengan posisi Cakka yang merangkul cewek itu dan kedua tangan cewek itu yang memeluk erat pinggang Cakka.
PsycoLove #6
Via menangis sesunggukan. Ini mungkin karma baginya karna dulu sempat nyindir Agni. Sekarang dia tau rasanya! Malu! Agni yang ada di samping Via hanya bisa memandang sahabatnya prihatin. Masih nggak nyangka sama Alvin. Tampang boleh oke, tapi kelakuan nggak banget!! Apa lagi sohibnya Alvin!!
PsycoLove #5
Via memandang Alvin binggung. Tiba-tiba saja Alvin terdiam tanpa sebab. Mata Alvin fokus pada satu sasaran. Shilla! Via tau apa di liat Alvin, Shilla masuk ke kantin dengan di gandeng Riko mesra. Alvin memperhatikan keduanya tanpa kedip sampai-sampai Via yang ada didepannya terlupakan.
PsycoLove #4
“dari mana Lo dari pagi? Sudah nggak sekolah, pulang sore lagi!” omel Iyel saat Via tiba di rumahnya.
Bukannya ngejawab Via malah senyam-senyum sendiri. Kejadian saat di pantai kembali terulang di pikiran Via. Otak Via saat ini sedang di penuhi sama Alvin sampe-sampe omelan Iyel hanya menjadi angin lalu bagi Via.
PsycoLove #3
“Vi, bilangnya ada anak baru yah?” tanya Agni. Agni sudah di perbolehkan masuk sekolah hari ini, tapi tetap aja kalo sekali lagi bikin masalah Agni bakal langsung di keluarkan.
PsycoLove #2
“gagal misi gue! Bukannya ketemu Cakka, gue malah nonton Shilla yang minta balikan sama Alvin!” Via masuk kedalam kamar Agni sambil mencak-mencak nggak jelas. “heran gue, kenapa yah? Hubungan Alvin-Shilla udah kayak sinetron bersambung di mata gue!” ratap Via.
PsycoLove #1
Via berjalan berdampingan dengan Agni saat ini. Mereka baru saja selesai mengerjakan hukuman dari Pak Duta karena tertidur saat pelajaran matematika. Bingung juga, kenapa dua sahabat ini bisa saling kompakan tadi tidurnya? Tapi lupakan!
Langganan:
Postingan (Atom)