VARIS band remaja yang terkenal 2 tahun lalu. Sebuah band yang mengusung konsep serba hitam yang memiliki lagu-lagu sedih kekecewaan. Band yang mencapai puncak dan tiba-tiba menghilang, kini kembali.
VARIS terdiri dari Via Vocalis, Agni Gitaris, Ray Drumer, Ify Keyboardis dan Shilla Bassis. Nama VARIS sendiri sebenarnya diambil nama depan mereka masing-masing Via, Agni, Ray, Ify, Shilla. VARIS!
“ada!”
“berapa?”
“7,”
Ray duduk disamping Shilla yang memainkan rambutnya. Hal rutin jika mereka berada distudio band dan nggak ngapa-ngapain. Satu lagi yang nggak lepas dari kegiatan rutin mereka, yaitu membaca koran untuk melihat berapa jumlah korban yang berjatuhan akibat menonton konser band VARIS.
“setiap kita manggung pasti lebih dari 5!” Shilla memandangi personil VARIS satu per satu. “gue…”
“itu bukan salah kita kan? Kita begini juga harus! Jadi bukan salah kita!” sahut Ify saat Shilla mulai memandanginya. “gue juga sebenarnya nggak mau begini. Lagi pula VARIS kan memang sudah nggak ada!” lanjutnya.
“kalo nggak mau yang berhenti dong, Fy! Kita nggak mungkin ngerugiin orang banyak terus menerus demi kesenangan kita sendiri!” suara Shilla terdengar sedikit emosi.
Personil VARIS yang lain hanya bisa diam mendengar perdebatan Ify dan Shilla. Ini juga adalah rutinitas biasa setiap kali membicarakan korban meninggal akibat konser VARIS.
“gue nggak bisa,” Ify berjalan keluar dari studio. “ gue belum bisa!” katanya lagi sebelum benar-benar keluar.
“kenapa dia egois!” sungut Shilla saat Ify sudah pergi.
“bukan egois, Shill. Ify sudah bilang, dia belum bisa!” sahut Via.
“gue cape, Vi! Kita sudah kayak pembunuh!”
“kita memang pembunuh kan?” sambung Ray. “setiap kali kita manggung, selalu aja ada yang mati. Itu karena siapa? Kita?”
VARIS tanpa Ify, semua terdiam menelaah perkataan Ray. Karena siapa? Apa benar karena kita? Karena VARIS?
Agni berdiri. “bukan salah kita, itu salah gue!” ucap Agni penuh penyesalan.
“bukan! Itu salah mereka, mereka sendiri kan yang mau?”
“percuma! Di liat dari segi mana pun tetep kita yang salah!”
“Ray!” bentak Via pada Ray.
“kita sudah secara nggak langsung ngebunuh mereka, tapi secara langsung itu kesenangan buat kita sendiri.”
“Ray!” Via berdiri mendekati Ray. “bukan saatnya Lo ngomong kayak gitu! Lo harus ngerti keadaan…”
BLAMM!!
Suara pintu studio terbanting keras. Itu tadi Shilla yang membanting pintu. Pembicaraan tentang ‘siapa yang salah’ disini benar-benar membuatnya muak. Saling menyalahkan satu sama lain. Dan saling menyinggung perasaan masing-masing. VARIS yang sekarang berbeda!
“kontrak bakal kita jalankan sampai selesai. Itu mau Ify!” tegas Ray. “dan itu juga mau gue!”
“gimana sama Shilla?”
“biar gue yang urus!” gantian Agni yang buka suara kemudian pergi meninggalkan studio.
“apa bener salah Agni?” lirih Via sepeninggal Agni.
“nggak sepenuhnya…”
***
KONSER BAND VARIS MENELAN KORBAN LAGI. KALI INI SEJUMLAH 9 ORANG TEWAS DAN SEDIKITNYA 13 ORANG LUKA-LUKA AKIBAT PENUH SESAK SERTA BENTROK ANTAR REMAJA YANG SEMPAT TERJADI.
Sebuah headline news salah satu surat kabar memunculkan artikel korban konser VARIS tadi malam. 9 tewas dan 13 luka-luka.
“Lo mau gue hitungkan berapa korban tewas yang mati gara-gara konser VARIS?” nada mengejek dalam suara Shilla dan senyum miring menyertai perkataannya.
“cukup, Shill!” bentak Via.
“11, 3, 5, 13, 15, 17, 7 totalnya 71. Lumayan banyak dalam ukuran manusia! Kalo ditambah yang sekarang. 71 di tambah 9, jadi 80!”
PLAKK!!
Via menampar telak pipi Shilla. “cukup, Shill!” teriaknya.
Shilla memegang pipi kirinya yang terasa panas, air matanya sudah akan keluar dari tempatnya. Shilla masih nggak percaya Via menamparnya. Kondisi Via kurang lebih dari Shilla. Dia sendiri nggak menyangka kalo dia yang menampar Shilla tadi. Tetesan bening mengalir deras di pipi Via.
“sorry, Shill.” gumam Via pelan.
Personel VARIS yang lain hanya memandang takjub apa yang terjadi di depannya. Via menampar Shilla.
Shilla mundur beberapa langkah menjauhi Via. “Lo berubah, Vi!” isak Shilla. “sampai kapan Lo mau jadi Via VARIS yang sekarang? VARIS pembunuh fansnya sendiri!”
“kita bukan pembunuh, Shill! yang salah bukan kita! Mereka yang salah!” kata Ray santai. “kenapa mereka mau jadi fans kita?”
“kenapa Lo semua nggak ngomong lansung aja!!” seru Agni tiba-tiba. Dia menunduk dalam-dalam menyembunyikan wajahnya. “mending Lo semua bilang ini salah gue! Dari pada harus ribut siapa yang salah!!”
“Ag, kita nggak…”
“iya, Ag! Ini semua gara-gara Lo! Lo yang buat kita begini! Lo yang buat VARIS begini!” teriak Shilla.
Tubuh Agni bergetar. Tetesan air mata jatuh ke celana jeans birunya. Akhirnya semua mengakui kalo semua yang terjadi salahnya, tapi meskipun semua telah jelas siapa yang salah. Apa bisa ini semua selesai bahagia?
“ikut gue!” Ify menarik Agni dan keluar dari studio.
“kenapa dia selalu nyalahin dirinya sendiri? Apa dia pikir VARIS cuma dia aja?” tanya Shilla lemah.
“simpan semua pertanyaan Lo, sampai semuanya selesai!” Ray juga mulai ingin pergi meninggalkan studio. “asal Lo tau VARIS yang dulu sekarang berbeda!”
***
“… semua sudah di atur… di atur tanpa bisa di ubah… ikuti cara mainnya… hanya sedikit… dan kalian bebas… lepas…”
Mata Shilla kosong, menerawang langit-langit studio. Via yang melamun sedikit tersentak dengan kata-kata Shilla. Dia menatap Shilla yang terlihat tidak sadar dengan sekitarnya.
“dengarkan aku… aku yang menentukan jalan mu… hanya sedikit… dan selesaikan dengan cepat…”
“Shill?” Via mengoyang-goyangkan lengan Shilla.
“dengerin gue!” Shilla tiba-tiba mencengkram tangan Via. “gue butuh 1 nyawa untuk 1 ketenangan!”
“Shilla, sakit!” rintih Via. Tangannya masih dicengkram Shilla kuat.
Di tempat yang berbeda tapi dalam waktu yang hampir bersamaan Agni-Ify juga mengalami yang di alami Shilla-Via. Sama persis! Bedanya Agni lah yang mencengkram lengan Ify.
“orang istimewa! Orang berarti! Demi kebebasan! Demi ketenangan!” seru Agni. “1 nyawa untuk 1 kebebasan, hanya 1.”
“Ag? Lo kenapa?” kata Ify sambil terus berusaha melepas cengkraman Agni.
“cepat! Sebelum waktu habis dan kalian tamat!” Agni mulai melonggarkan cengkramannya. “bunuh! Dan selesaikan!”
Agni pingsan dan jauh di sana Shilla juga pingsan.
***
CIAR band saingan VARIS. Band yang eksis dari jaman awal VARIS masuk ke dunia musik hingga vakum dan sekarang VARIS kembali lagi ke dunia musik. Band yang terdiri dari 4 orang cowok cakep. Cakka-Gitaris, Iyel-Drumer, Alvin-Vocalis, Rio-Bassis. Nama band CIAR juga di ambil dari nama depan personilnya masing-masing. Cakka, Iyel, Alvin, Rio. CIAR!
“band VARIS kembali.” Alvin membaca artikel sebuah koran yang di pegangnya. “korban tewas 9 dan luka-luka 13.”
“hebat!” komentar Cakka.
Iyel terkekeh. “band kontroversial. Dengan jumlah korban tewas terbanyak!”
CIAR membicarakan kembalinya VARIS ke dunia musik, sekaligus membicarakan jumlah fans VARIS yang tewas di detiap kali aksi panggung VARIS. Personil CIAR tengah asik memperdebatkan pendapatnya tentang VARIS, tapi minus Rio. Rio duduk melamun memikirkan sesuatu.
“heh! Yo, kenapa Lo?” Cakka membuyarkan lamunan Rio. Alvin dan Iyel pun kini beralih memandang Rio.
“gue rasa ada yang aneh sama VARIS,” kata Rio ragu.
“maksud Lo?”
“VARIS sempat hilang 2 tahun, tapi sekarang balik lagi. Kenapa?” tanya Rio pada yang lain. “menghilang tanpa berita dan tau-tau sekarang kembali dengan belasan fans yang tewas di setiap kali konsernya.” Jelas Rio panjang lebar.
“analisis Lo nggak beralasan. VARIS kembali ato vakum itu urusan mereka. Lagi pula masalah fans VARIS yang tewas, itu kayaknya sudah jadi kewajiban setiap ada band-band konser.” Alvin menutup korannya dan menatap Rio menantang.
Rio menggeleng. “bukan, bukan itu maksud gue!” diam sejenak.
“udah lah, masa gara-gara VARIS kita ribut nggak jelas sih?” kata Iyel memenengahi.
“ntar malam kita bakal 1 panggung sama VARIS, kenapa nggak Lo pada tanya langsung aja dari pada ribut?”
***
Maafkan sayang ku harus balas dendam agar kau merasakan sakit yang aku pendam
maafkan sayang ku bisa gentayangan bila ini semua tak bisa terbalaskan
ku ingin balas dendam~
lagu terakhir VARIS yang dinyanyikan untuk malam ini. Teriakan para penonton yang meminta ‘lagi’ nggak henti-hentinya menggema, tapi VARIS mengacuhkannya begitu saja dan turun menuju backstage.
“hey, bisa bicara sebentar?” seseorang menahan tangan Ify. para VARIS yang lain sudah duluan di depan dan tinggalah Ify bersama orang itu. mata Ify menatap sayu orang dihadapannya. Kenapa? Ify kemudian mengangguk.
“apa gue kenal gue sebelumnya?” tanya orang itu. Ify menatap orang dihadapannya lucu. Siapa yang nggak kenal sama dia.
“Lo Rio, Bassis CIAR.” Jawab Ify sekenanya.
Rio menggeleng kuat. “bukan itu maksud gue. Maksud gu…”
“Yo! Giliran kita!” seru Cakka yang sudah siap naik ke atas panggung dengan personil CIAR yang lain.
Rio menoleh ke Cakka sekilas. “kita lanjutkan nanti.” Katanya kemudian pergi meninggalkan Ify.
***
lanjuttt kakakkk.. keeereeeennn,, bikin penasaran pake banget kak.. itu si agni sama shilla kerasukan yaaaa??
BalasHapushey, ini keren! :D lanjut kaaaaaaak
BalasHapusmengatakan..
BalasHapuswow.. ini keren jalan cerita yangg susah ditebak :D
dpake unsur mistik yah ._.