Sabtu, 22 Oktober 2011

Hey! I'm Here


Alvin Jonathan, siapa yang nggak kenal dia? Cowok tampan dengan sejuta pesona. Anak orang kaya yang juga tajir luar biasa. Hidup Alvin sempurna di sini. Di kelilingi limpahan harta juga kasih sayang orang tuanya, tapi juga kelimpahan cewek-cewek penggemarnya.

Agni Nubuwati, salah satu penggemar fanatic-nya. Di sini Agni adalah cewek yang ngefans mati sama Alvin. Seorang Alvin Jonathan? Siapa sih yang nggak ngefans sama dia? Agni begitu tergila-gila sama Alvin. Sudah cakep, pinter, tajir pula.


“pagi, Vin?” dengan pede-nya Agni menyapa Alvin yang melintas didepannya.

Reaksi pasti sudah dapat di tebak. Agni dia kacangi begitu aja! Agni nggak pantang nyerah dan akhirnya memutuskan untuk membuntuti Alvin sampai di dalam kelasnya.

“Lo bisa nggak sih nggak ganggu gue sehari aja?” Alvin melengos kesal menghadap Agni.

Agni nyengir. “nggak bisa,” jawabnya bangga.

Alvin mendengus kemudian. Sudah cape dia ngebilangin Agni ini. Diantara fans-fansnya yang lain, jujur yang paling dia inget ya Agni ini. Fansnya yang paling terobsesi pada dirinya.

“terserah Lo deh!” ujar Alvin putus asa. “Lo balik gih! Mau masukan ini, kelas Lo kan disebelah.”

“nanti aja, nunggu bel.”

Agni bener-bener nggak putus asa ngedekatin Alvin, padahal sudah berkali-kali di larang dan di usir tapi sama sekali nggak mempan dan akhirnya Alvin sendiri yang kena batunya. Agni tambah melengket ke dia.

Ashilla Tiara, tiba-tiba datang di tengah cerita antara sang bintang dan fansnya. Alvin-Agni. Shilla disini menjadi tunangan Alvin. Dan sudah di tunangkan semenjak mereka bayi? Alvin sebenarnya risih dengan kehadiran Shilla, tapi menyempatkan berbaik-baik ria pada Shilla jika Agni mendekatinya.

“Alvin, aku sekelas sama kamu kan?” tanya Shilla manja pada Alvin yang ada di sebelahnya.

Alvin bergidik. Dia sebenarnya geli dengan kata-kata manja yang Shilla ucapkan, tapi nggak bisa berbuat banyak karena Mama-nya menyuruh Alvin menjaga baik-baik Shilla karena Shilla tunangannya!

Shilla nggak henti-hentinya mengoceh tentang pengalamannya selama di Spore sebelumnya dan Alvin sendiri sudah berulang-ulang kali memutar bola matanya kesal mendengarkan Shilla membangga-banggakan dirinya sendiri.

“… di sana aku selalu jadi yang pertama…” dan bla-bla-bla.

“pagi, Vin?” Agni kembali menyapa Alvin yang lewat di hadapannya dan berjalan beriringan dengan seorang cewek.

Alvin menoleh sekilas. “jangan ikutin gue lagi!”

Agni mengerutkan keningnya, bingung. “kenapa?” tanyanya kecewa.

Alvin memutar otaknya mencari alasan. “kenalin, ini Shilla pacar gue!”

Agni terbelalak kaget, Alvin diam menampakan ekspresi datar dan Shilla tersenyum bangga sambil menggaet tangan Alvin erat.

“jadi gue nggak oleh ngejar-ngejar Lo lagi?” tanya Agni polos.

“ya jelas dong! Alvin kan cowok gue!” sahut Shilla bangga.

“eh, nyonya! Gue nggak ngomong sama Lo ya!” nyolot Agni tiba-tiba. Kecewa Alvin sudah punya cewek.

Agni-Shilla mulai ribut dan cek-cok mulut. Alvin yang ada di tengah-tengah mereka diam sambil memegangi kepalanya, migran tiba-tiba. “diam!!” bentak Alvin dan berhasil ngebuat kedua cewek itu bungkam seketika.

“kok kamu ngebentak aku?” sungut Shilla, masih manja.

“heh! Lebay amat Lo! nggak nyadar apa kenapa Alvin ngebentak Lo?!” sahut Agni sewot. “Lo itu banyak bacot tau nggak?!”

“gue bilang diam!!” seru Alvin nyaring. Anak-anak yang ada di sekitar mereka pun mulai menghentikan aktivitas mereka dan memandang kearah ketiganya. “Lo yang diam!” Alvin memandang tajam pada Agni.

“kok gue? Dia tuh yang mulai, ngomongnya lebay-lebay!”

“eh? Lo…”

“gue bilang diam!!” seru Alvin lagi. “mending Lo pergi! Jangan ganggu gue lagi! Gue sudah punya cewek!” tegas Alvin.

Agni menggeleng pelan. “gue nggak peduli!” sahut Agni yakin.

Alvin menghela nafas panjang, cape sudah menghadapi Agni. “terserah Lo!” Alvin lalu melanjutkan jalannya menuju kelas.

“dasar cewek aneh!” ejek Shilla sambil memeletkan lidahnya dan langsung berlari mengejar Alvin yang sudah duluan.

Agni mendengus kesal. “nggak bakal gue biarin!”

Cakka Nuraga, cowok yang nggak kalah terkenal dari Alvin. Anak orang kaya juga, tapi bedanya Cakka ini artis! Fansnya jelas banyak banget. Siapa sih yang nggak kenal Cakka si penyanyi itu? Disini Cakka datang sebagai murid pindahan. Cowok yang mampu membuat seorang Agni putar haluan dari mengejar Alvin jadi mengejarnya.

“nama gue Cakka, Cakka Nuraga!” cowok tampan itu memperkenalkan dirinya di depan kelas. Sebenarnya tanpa perlu mengenalkan dirinya pun semua orang tau siapa dia. Itu Cakka, Cakka Nuraga!

Agni duduk di pojok sebelah kanan dan memandang cowok itu malas-malas. “lebay banget dah!” sungut Agni. Pikirannya masih kacau gara-gara Alvin.

“Ag, itu kan Cakka? Ya ampun cakep banget! Manis! Imut!” decak kagum nggak henti-hentinya dilontarkan Ify, teman sebangku Agni. “beda sama Alvin.” Lanjut Ify yang langsung ngebuat Agni melotot kearahnya.

Alvin duduk dikantin berdua Shilla, sebenarnya nggak mau ke kantin tapi di paksa Shilla. Anak-anak sekantin grasak-grusuk melihat bintang sekolah mereka duduk sama seorang cewek. Beberapa mungkin tau siapa cewek itu tapi ada juga yang baru tau saat itu bahkan belum tau sama sekali.

“pacar?!”

“tunangan?!”

Masing-masing dengan nada nggak percaya di setiap suara. Masih nggak percaya dengan kehadiran cewek di sebelah Alvin. Kantin kembali geger dengan datangnya seorang Cakka yang memasuki kantin.

“Cakka?”

“ganteng banget!!”

Riuh pujian terlontar dari setiap bibir cewek-cewek di sana. Seorang Cakka? Sekolah di sini? Masing-masing masih nggak percaya sama mata mereka sendiri. Cakka tersenyum pada semua orang yang dia lewati. Predikat ramah sudah melekat di nama Cakka pada awal dia masuk sekolah.

“hai? Gue gabung yah?”

Agni yang asik memperhatikan Alvin dari jauh terhalang badan tegap seorang cowok. “ish! Minggir cepet, gue mau ngeliat Alvin gue!” sewot Agni nyaring.

Semua orang tau kalo Agni itu fans fanatic-nya Alvin, jadi ya biasa aja kalo Agni teriak-teriak dan nyeret nama Alvin dalam teriakannya. Sementara itu Alvin yang dari jauh ngedengar namanya disebut-sebut mencari sumber siapa yang berteriak.

“gue gabung yah?” bukannya menyingkir orang itu masih bertahan di hadapan Agni.

Agni memandang tajam orang di depannya ini. Artis nggak tau diri!! Seorang Cakka-lah yang berdiri di hadapan Agni dan akan terus berdiri jika Agni nggak mau mempersilahkan dia duduk.

“terserah Lo!” kata Agni akhirnya. Cakka tersenyum simpul pada Agni.  Ajaib!! Baru ini, cewek yang nggak takjub ngeliat dia.

“nama Lo?” Cakka membuka obrolan.

“diem!”

“nama Lo siapa?” ulangnya nggak nyerah.

“gue bilang diem!”

“gue nanya nama Lo!”

“Lo ganggu gue tau nggak!” sewot Agni karena aktifitas ngeliatin Alvin-nya ke ganggu.

“gue nggak ganggu Lo, gue nanya nama Lo!” sahut Cakka sambil lagi-lagi tersenyum.

Agni mendengus kesal lalu menatap Cakka jengkel. Mungkin begini rasanya Alvin tiap di cerca pertanyaan-pertanyaan yang nggak mau dia jawab tapi terus-terusan di desak.

“Agni,” jawab Agni akhirnya. Cakka kembali tersenyum, bener-bener ajaib!

Cakka terus berusaha mengajak bicara Agni walau Agni nggak peduli dan tetep fokus ngeliatin Alvin yang sebenarnya kehalang Cakka, jadi Agni sekarang harus celingak-celinguk dulu kalo mau ngeliat Alvin.

Keduanya terlihat asik dengan kegiatan sendiri-sendiri. Cakka yang masih usaha dan Agni yang sibuk celingak-celinguk dan nggak menyadari dari jauh ada sepasang mata yang secara diam-diam memperhatikan keduanya. Mata yang memperhatikan dan batin yang terus mengumpat nggak karuan.

‘bilangnya ngefans sama gue?!’

***

1 komentar:

  1. ka lioooooooooooo aku copas loooooooooh yg lucifer sama psycolove, tapi buat data pribadi, ga direpost gitu hehe maaaaaaaaaf -_-v maaf yaaaaaa


    ininya lanjutin yaaaaa, adain iel juga loooooh hehe piss pissss copas lagi boleh gaa??? ~yang terakhir abaikan -____-

    BalasHapus