Sekolah dengan membeda-bedakan antara anak laki-laki dan perempuan benar-benar tidak baik adanya. Inilah yang terjadi antara siswa Idol Boys High School dan siswi Idol Girls High School. Dua sekolah yang saling bersebelahan, tapi tak pernah ada kata akur sama sekali.
Persaingan, saling ejek bahkan saling hina adalah hal biasa bagi IB dan IG atau mungkin juga sudah menjadi tradisi murid-murid IB dan IG itu sendiri. Tak hanya perkelahian antar muridnya, guru dan kepala sekolahnya pun bermusuhan! Aneh!
Idol Boys High School, di isi dengan semua laki-laki, mulai kepala sekolah, guru, murid, satpam, tukang kebun, sampe tukang parkir. Anti perempuan mungkin adalah slogan IB, tidak ada ‘seekor’ pun perempuan yang ada di IB. Begitu pula sebaliknya. Idol Girls High School, di isi dengan semua perempuan. Semua! Tanpa terkecuali. Dan sama seperti IB, anti laki-laki adalah slogan IG.
Bersebelahan! Hanya dibatasi dengan pagar kawat sebagai pembatas sudah sangat memperkeruh keadaan. Dan yang sangat-sangat memperkeruh lagi adalah masalah ‘kantin’ sekolah! IB dan IG memiliki 1 kantin yang terletak di tengah-tengah. Tengah-tengah? Terletak diantara IB dan IG. Belum ada yang bisa menentukan punya IB atau IG kah kantin itu, karena sepanjang catatan sejarah rapat antara IB dan IG belum pernah sama sekali menemukan kata mufakat.
Besar memang kantin itu, tapi masing-masing pihak IB maupun IG sama sekali tidak mau berbagi untuk memakai bersama. Jadi secara tidak langsung, kantin itu sendiri telah menjadi 2 area. IB area untuk siswa-siswa IB dan IG area untuk siswi-siswi IG.
Pertemuan dikantin yang tanpa pembatas, semakin membuat panas keadaan. Tempat saling sindir dan hina lebih tepat disebutkan untuk kantin itu dari pada disebut sebagai tempat makan. Saling sindir, hina dan saling mencela satu sama lain. Adakah harapan untuk mereka berbaikan? IB dan IG? Apa bisa?
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar