Selasa, 01 November 2011

Boys vs Girls : A. Perang !!


 “heh! Cowok belagu! Apa maksud lo ngelempar teman gue?!” teriak seorang cewek. Sekarang sudah jam istirahat, kantin yang sedang penuh sesak anak-anak kelaparan menjadi gempar dengan teriakan cewek itu.

Cowok yang diteriaki tersenyum meremehkan. “gue Ray, bukan cowok belagu! Lagian gue kan ngelempar temen lo, Cha! Bukan lo, kok lo yang sewot sih? Eh iya, siapa nama temen lo itu? Bajunya kok hitam sih?” jawab Ray yang disambut gelak tawa siswa IB.

Nggak ada rasa bersalah sama sekali pada jawabannya. Padahal hal yang dilakukan Ray itu sudah sangat kelewatan. Dia melemparkan balon berisi air pada temannya Acha dan tentu saja membuat temannya itu basah. Tapi parahnya lagi air itu bukan air biasa. Air itu bewarna hitam! Entah air apa?

Jawaban cowok itu kontan membangkitkan rasa solideritas siswi IG. Semua siswi IG berteriak menghujat Ray, tapi ternyata hujatan siswi IG juga membangkitkan rasa solideritas siswa IB yang akhirnya terjadi perang saling menghujat.

Riuh suara teriakan dikantin mendatangkan banyak siswa-siswi dari masing-masing sekolah untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata bukan hanya untuk melihat, mereka juga ikut memperamai acara saling hujat!

“stop!!” teriak salah satu siswi IG. Dia merangsek maju menuju ketengah-tengah, pembatas antara IB dan IG area. Di ikuti beberapa orang dibelakangnya. Teriakan cewek itu membuat perang mulut berhenti seketika.

Cewek itu menghela nafas dan membalikan badannya menatap Acha yang berdiri di belakangnya. “kenapa?” Tanya cewek itu. Tapi kemudian padangan cewek itu beralih kearah cewek yang samping Acha.

“dia ngelempar Keke pake balon air, Kak! Dan airnya warna hitam!”

Cewek itu kembali berbalik dan menghadap siswa-siswa IB yang ada didepannya. Perlahan cewek itu melangkah maju hingga melewati batas area IG dan masuk kedalam area IB. suara tidak terima siswa IB kembali berkumandang, tapi nggak dihiraukan sama sekali.

“siapa yang ngelempar?”

“gue!” Ray langsung berdiri dari bangkunya dan menghadap cewek itu.

“kenalin gue Agni, gue ketua kelas tingkat 2F. gue…”

“gue nggak butuh nama lo, Kak Agni!” potong Ray dengan menekankan kata Kak pada jawabannya.

Agni tersenyum. “lo adik kelas aja belagu. Gue kasih tahu nama gue bukan karena gua mau temenan sama lo. gue cuma mau lo inget nama gue dan mikir ribuan kali kalo mau cari gara-gara sama anak IG.” Tangan Agni meraih sebotol minuman soda dari atas meja terdekat.

Ray sudah was-was akan terjadi sesuatu pada dirinya. Agni membuka tutup minuman itu dan meminumnya. Diam-diam Ray menarik nafas lega. Nggak jadi bocor kepala gue. Batinnya.

Belum ada setengah Agni meminum minumanya, dia menutup lubang botol dengan jempolnya dan menguncang-guncangkannya.

“sssrruuttt,” suara muncratan air soda yang keluar dari dalam botol dan mengenai baju Ray. Agni tersenyum menatap Ray yang shock didepannya. Agni sengaja memilih minuman soda berwarna merah agar meninggalkan noda yang terang.

“ingat nama gue. A-G-N-I, Agni!”

Agni berbalik meninggalkan Ray yang masih shock ditempat. Siswa-siswa IB hanya diam menyaksikan teman mereka dipermalukan, sedangkan siswi-siswi IG tersenyum penuh kemenangan. Perginya Agni dari kantin disusul siswi-siswi lain, ternyata bel tanda istirahat berakhir sudah berbunyi. Satu persatu siswi-siswi IG menghilang dari kantin.

***

“brengsek!! Sialan tuh cewek! Mentang-mentang kakak kelas seenaknya aja dia malu-maluin gue!!” Ray membanting pintu kamarnya. Dia masih keingat sama kejadian tadi, “Agni! Bakal gue inget sampe mati tuh nama!!”

“kenapa lo Ray? Pulang-pulang udah kayak orang gila!” seorang cowok masuk kedalam kamar Ray dan duduk disampingnya. Ray nggak menjawab, dia malah sibuk mengacak-acak rambutnya.

“lo gila beneran, Ray?” tanya cowok itu lagi.

“gue disiram soda sama anak IG yang namanya A…”

“hah! Lo disiram soda? Kok bisa? Anak IG, cewek donk?! Lo kalah sama cewek Ray?” Tanya cowok itu beruntun.

Ray menatap tajam cowok itu. “mending lo keluar deh, Kka! Lo bikin gue tambah gila!” Ray mengusir Cakka kakaknya dengan sangat tidak hormat.

***

“kenapa lo?” Agni membuyarkan lamunan seorang cewek.

“Ify sama Via rapat lagi?” tanya cewek itu. Agni mengangguk dan cewek itu pun mendengus. “padahal ada yang mau gue omongin.” Ujarnya lemas.

“sama gue aja kenapa?”

“oke!” Shilla mengambil nafas terlebih dahulu. “Gue kemaren ke butik langganan gue dan gue ngeliat ada gaun cantik banget warna pink. Pake pita ter…”

“stop!!” potong Agni cepat sebelum Shilla melanjutkan lebih lanjut. “Lo tunggu Via aja deh! Ntar kalo dia balik.” Ujar Agni cengengesan.

Shilla mendengus kesal melihat tingkah Agni. “tadi suruh cerita!” sungut Shilla.

“nggak jadi kalo masalah baju, lo cari yang lain aja! ogah, gue ngomongin baju!”

Agni kembali berkutat dengan hape yang dipegangnya sedangkan Shilla menopang dagunya diatas meja.

“Ag, Ag!” Shilla mengoyang-goyangkan tangan Agni yang aktif mencet tombol-tombol hape.

“apaan? Ganggu aja lo! kalo gue kalah, lo harus traktir gue seminggu!” omel Agni. Dia mempause permainanya dan menoleh ke Shilla.

Shilla langsung mengarahkan kepala Agni pada tujuan matanya. Beberapa cowok keren masuk dan duduk dikantin IB area. “cakep ya?” gumam Shilla pelan. Agni menggerutkan keningnya. Jatuh cinta rupanya! Batin Agni.

“yang mana, Shill?”

Shilla memandang tanpa kedip cowok-cowok yang baru masuk kedalam kantin itu dan duduknya dekat pembatas antara IB dan IG jadi dengan leluasa Shilla menatap wajah cowok itu.

“itu, yang ditengah cowok gondrong sama sipit!”

“Iyel maksud lo?”

“hah?!” Shilla melotot ke Agni.

“biasa aja kale!! Itu cowok namanya Iyel, ketosnya IB!” terang Agni. Shilla manggut-manggut.

“duduk disana yuk!” ajak Agni tiba-tiba dan langsung narik tangan Shilla menuju meja yang berdekatan dengan cowok-cowok itu. Meja yang Agni duduki tepat berada disamping meja cowok-cowok itu, tapi tentu aja masih IG area.

“Agni ngapain pindah kesini?” desis Shilla. Dia malu setengah mati diliatin cowok-cowok itu saat pindah tempat duduk disamping mereka. Agni tersenyum sok misterius ke Shilla.

“eh! Ngapain tuh cewek 2 duduk dideket sini?” tanya cowok berstyle harajuku.

“mau kenalan kali!” sahut cowok yang hitam manis.

“biarin lah! Mereka kan masih diwilayah IG, jadi suka-suka mereka mau duduk dimana!” jelas cowok yang di tunjuk Shilla tadi. Iyel!

Ray yang sedari tadi diam mendengar perbincangan kakak-kakak kelasnya. Dia tahu banget tujuan kedua cewek itu mendekat ke meja mereka. Lebih tepatnya tujuan cewek yang bernama Agni.

“eh, Ray! Tuh, cewek kenapa senyum-senyum ngeliatin lo?” tanya cowok yang sipit.

“nggak tau gue, naksir kali!” kata Ray asal.

“itu kan Agni! Ketua basket IG?! Suka sama lo Ray?” seru Cakka nggak percaya. Ray mendengus keras.

“apaan sih lo, Kka? Dia itu cewek yang kemaren numpahin soda ke baju gue!”

“hhaahhh!!!” semua rombongan cowok itu mengangakan mulutnya, kecuali Ray.

“yang bener lo Ray? Wah kurang ajar tuh cewek! Berani-beraninya ngerjai adek gue.” Cakka emosi dan mengebrak mejanya.

“sabar bro! cewek tuh!” Rio mencoba menenangkan, tapi telat Cakka sudah terlanjur berdiri dan mendekati meja Agni dan Shilla. Bahkan sudah melewati IB area alias Cakka sudah masuk ke dalam IG area.

Siswi IG area heboh sendiri melihat cowok-cowok cakep mendatangi IG area. Bukan heboh karena pelanggaran yang dibuat cowok-cowok IB itu, tapi lebih ke heboh ngeliat cowok cakep.

Cakka mendekati Agni dan Shilla, disusul teman-temannya yang lain.

“kenapa?” tanya Agni santai. Tapi nggak Shilla yang ada disamping Agni. Dia udah kayak cacing ketabur garam.

Cakka menatap tajam Agni dan Shilla bergantian. Ray memperhatikan kakaknya diam, tapi dalam hati Ray pengen banget Cakka mempermalukan Agni kayak Agni mempermalukan Ray kemaren.

“eh! Lo yang kemaren kan? Masih ingat nama gue?” Agni mengalihkan pandangannya tersenyum pada Ray.

Ray menunduk. Berkali-kali Ray mengumpat ketua tim basket IG itu. Nggak puas banget bikin gue malu!! Batinnya. Sisiwi-siswi IG yang menonton ikut tertawa kecil mengingat kejadian kemaren. Adik sang ketua tim basket IB dipermalukan oleh kapten tim basket IG.

Alvin menatap sinis cewek-cewek IG yang tertawa sambil berbisik dan ajaib cewek-cewek IG itu langsung diam.

“Shill, ayo cabut! Gue nggak mau dikeroyok cowok-cowok ini! Takutnya mereka kalah semua!” Agni mengejek cowok-cowok IB itu tapi dengan berbisik ke Shilla. Jadi cowok-cowok itu nggak denger deh!

Agni berdiri, di ikuti Shilla. Mereka mengangkat dagu tinggi-tinggi seolah menantang, tapi sebenarnya Agni sedang mengejek cowok-cowok itu sedangkan Shilla cuma ngikutin Agni biar keren.

“oke!” Agni menunjuk cowok-cowok yang ada didepannya. Mulai dari Rio, Iyel, Ray, Cakka dan terakhir Alvin. “kita cabut dulu ya!”

Agni dan Shilla langsung ngibrit lari sambil ketawa puas. Nggak peduli teriakan Cakka mengumpat sambil memanggil-manggil nama Agni. Cewek-cewek IG yang menonton kejadian langka itu kembali tertawa kecil dan berbisik-bisik ria.

“gila lo, Ag!!” seru Shilla. Shilla memegangi perutnya yang sakit karena lari-lari sambil ketawa.

Mereka duduk lesehan didepan perpustakaan sambil terus tertawa. Sudah nunjuk-nunjuk kayak siap ngajak kelahi. Eh, nggak taunya malah ngibrit nggak jelas kayak tadi.

“seenggaknya, gebetan lo bakal ingat sama lo, Shill!” kata Agni cengengesan.

Shilla mendorong pelan pundak Agni. “iya-iya, gue bakal dia ingat seumur hidup!” timpal Shilla dan mereka kembali tertawa terbahak-bahak. Keras dan puas hari ini mereka tertawa.

***


1 komentar: